Powered By Blogger

Rabu, 08 September 2010

SISTEM PENDINGIN UTAMA PLTU

S

BAB IV

LANDASAN TEORI

4.1 PENDAHULUAN

Pada satu sistem unit pembangkit termal khususnya untuk PLTU diperlukan Sistem Pendingin Utama. Fungsi utama dari sistem air pendingin utama adalah menyediakan dan memasok air pendingin yang diperlukan untuk mengkondensasikan uap bekas dan drain uap di dalam kondensor. Fungsi lainnya adalah memasok air untuk mendinginkan “Heat Exchanger” pada sistem air pendingin bantu (auxiliary cooling water) yang merupakan siklus pendingin tertutup.

Air pendingin utama merupakan media pendingin untuk menyerap panas laten uap bekas dari turbin yang mengalir kedalam kondensor. Untuk mengkondensasikannya uap menjadi air diperlukan air pendingin. Air yang digunakan sebagai media pendingin utama yang akan dibahas disini ialah air laut. Tanpa pasokan air pendingin turbin tidak dapat dioperasikan. Sedangkan aliran air pendingin utama yang kurang dapat menyebabkan vakum kondensor menjadi rendah dan dapat mengakibatkan unit trip

4.2 JENIS SISTEM AIR PENDINGIN

Berdasarkan siklusnya, terdapat 2 macam sistem air pendingin utama

4.2.1 Sistem Siklus Terbuka

Ø Air pendingin dipasok secara kontinyu dari sumber tak terbatas seperti sungai, danau atau laut yang dipompakan ke kondensor untuk akhirnya dibuang kembali keasalnya.

Ø Letak saluran masuk dan saluran pembuangan air pendingin harus dibuat terpisah sejauh mungkin. Pemisahan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya resirkulasi air dari sisi pembuangan mengalir ke sisi masuk

Gambar : 4.1 sistem Air Pendingin Siklus Terbuka

4.2.2 Sistem Siklus Tertutup

Ø Air pendingin utama siklus tertutup menggunakan media air pendingin yang sama secara berulang-ulang.

Ø Akibat proses penyerapan panas dikondensor, temperatur air pendingin keluar kondensor akan naik. Karena air akan disirkulasikan kembali ke kondensor, maka air pendingin ini harus didinginkan terlebih dahulu di menara pendingin ( cooling tower ).

Ø Didalam menara pendingin, air pendingin didinginkan oleh udara sehingga temperaturnya kembali turun dan siap disirkulasikan kembali kedalam kondensor.

Gambar : 4.2 sistem Air Pendingin Siklus Tertutup

4.3 Lintasan Air Pendingin

Ditinjau dari aliran air pendingin melintas kondensor, terdapat tiga jenis aliran air pendingin, yaitu :

a. Double pass ( Lintasan ganda )

b. Single pass ( Lintasan tunggal )

c. Counter flow ( Lintasan berlawanan )

Lintasan tunggal atau biasa disebut once through, adalah lintasan air didalam kondensor yang hanya sekali lewat. Lintasan dengan cara ini membutuhkan air yang besar. Cara ini biasnya diterapkan pada kondensor dengan kapasitas relative kecil.

Lintasan ganda dan lintasan berlawanan adalah apabila setengah air melintas kekanan, maka setengah lainnya melintas kearah kiri. Cara ini banyak diterapkan pada unit dengan kapasitas besar.

Gambar 4.3 diagram variasi lintasan air pendingin didalam kondensor

BAB V

SISTEM PENDINGIN UTAMA

5.1 FUNGSI SISTEM

Mendinginkan atau mengkondensasikan uap bekas memutar turbin didalam kondensor sehingga menjadi air kondensat dengan menggunakan media pendingin utama air laut.

5.2 PERALATAN DAN FUNGSI PERALATAN

5.2.1 Stop Blok

Ø Sebagai pintu utama air laut masuk

Ø Sebagai penahan air laut agar tidak masuk kanal pada saat ada pemeliharaan di circulating water pump (CWP)

5.2.2 Saringan Kasar ( Bar screen )

Ø Berfungsi untuk menangkap benda-benda berukuran sedang yang terbawa air pendingin.

Ø Terbuat dari batang logam pipih yang dirangkai sehingga membentuk semacam teralis.

Ø Dipasang pada mulut saluran masuk air pendingin sebelum saringan putar.

Ø Pada daerah yang kualitas airnya buruk (banyak sampah), didepan saringan kasar dipasangi saringan berupa jaring yang biasa disebut net untuk menyaring sampah yang elastis seperti plastik dan sebagainya.

5.2.3 Saringan Putar ( Travelling Screen )

Ø Untuk menyaring semua benda sampai yang berukuran relatif kecil dan yang lolos dari Bar screen.

Ø Berupa rangkaian segmen – segmen kasa baja yang membentuk suatu screen.

5.2.4 Pompa Penyemprot Saringan Putar ( Screen Wash Pump )

Merupakan pemasok air bertekanan (3.0 kg/cm2 ) yang dialirkan ke nosel penyemprot guna membersihkan saringan putar. Air yang digunakan adalah juga air pendingin utama. Pompa ini dapat dioperasikan secara manual ataupun otomatis. Dalam posisi otomatis, pompa akan start secara otomatis bila perbedaan tekanan (Differensial Pressure) air melintasi saringan putar tinggi. Perbedaan tekanan yang tinggi mengindikasikan bahawa saringan sudah mulai tersumbat sampah. Manakala perbedaan tekanan sudah normal kembali, maka pompa akan stop secara otomatis.

5.2.5 Pompa Pendingin Utama ( Circulating Water Pump )

Untuk memompakan air laut sebagai media pendingin utama menuju kondensor.

5.2.6 Katup ( Valves )

Berfungsi sebagai katup pada proses open atau close menggunakan electric motor.

5.2.7 Kondensor

Tempat kondensasi atau merubah fasa uap dari turbin menjadi air kondensat dengan media pendingin air laut yang dialirkan didalam tube-tube kondensor.

5.2.8 Vacum Priming Pump

Menarik keluar udara yang tersekat dalam water box condensor bagian atas yang tidak terisi penuh air laut.

5.3 PRINSIP KERJA SISTEM

Hasil pembakaran boiler berupa uap panas dengan tekanan dan temperatur tinggi akan masuk ke turbin dan akan digunakan untuk memutar sudu-sudu turbin. Uap bekas memutar turbin tersebut secara otomatis akan masuk ke kondensor karena adanya vakum kondensor. Uap yang masuk merupakan uap superheated sehingga untuk mengondensasikannya menjadi cair jenuh di kondensor diperlukan media pendingin. Media pendingin utama yang digunakan disini ialah air laut.

Air laut masuk melalui pintu (stop block) lalu tertampung dikanal dan disaring oleh saringan net untuk menyaring kotoran kasar yang terbawa oleh air laut, kemudian disaring kembali oleh saringan bar (bar screen) agar kotoran-kotoran yang lolos dari saringan net dapat tersaring kembali. Setelah melewati penyaringan di Net dan Bar Screen, air laut tersebut masuk ke Travelling screen agar kotoran yang lolos dari kedua saringan tersebut dapat terangkat. Kotoran yang menempel di screen dibersihkan oleh screen wash pump dengan menyemprotkan air dari sisi dalam Travelling Screen, sampah/kotoran akan jatuh ke pit. Kemudian air laut yang telah tersaring di Travelling Screen mengalir menuju ke Circulating Water Pump (CWP). Lalu oleh CWP air laut tersebut dipompakan masuk ke tube-tube kondensor. Di dalam kondensor terjadi transfer panas antara uap superheat dan air laut. Setelah uap terkondensasi menjadi air kondensat maka air kondensat tersebut akan ditampung di hotwell, sedangkan air laut dibuang ke Laut Jawa melalui Outfall.


Gambar 5.1 proses kerja sistem pendingin utama

5.4 PENGOPERASIAN PENDINGIN UTAMA

Sebelum sistem pendingin dioperasikan, maka harus dilakukan pemeriksaan dan persiapan peralatan terlebih dahulu Pemeriksaan mencakup kondisi alat apakah dalam pemeliharaan (di tagging) atau kondisi stand by

Persiapan pengoperasian sistem pendingin meliputi :

Ø Persiapan terhadap keselamatan kerja

Ø Pelumasan

Ø Level tangki (head tank) pendingin bantu cukup

Ø Sumber tenaga listrik

Ø Sistem kontrol

Ø Semua manhole pada saluran maupun pada kondensor dalam keadaan tertutup

Ø Salah satu heat exchanger air pendingin bantu siap dioperasikan

Ø Posisi katup-katup dalam posisi yang benar (katup masuk kondensor membuka penuh, katup keluar kondensor tertutup penuh. Katup drain dan venting kondensor tertutup. Sistem backwash (bila ada) dalam kondisi tidak bekerja.

Ø Venting atau priming pump (bila ada) dalam keadaan siap operasi.

Ø Air lincir (gland seal/lubricating water) untuk pompa CWP tersedia

Bila semua Permissive ( syarat-syarat) sudah terpenuhi, informasikan pada operator lokal pompa CWP yang akan distart. Kalau semua telah siap, tekan tombol ”START” pompa dan pompa akan start secara automatic menurut Sequencialnya :

Ø Check Sequence Start Permit

Ø Open CWP Discharge Valve

Ø Start CWP

Ø CWP Discharge Valve Timer

Ø CWP Sequence fault Timer

Ø Closed CWP Discharge/ Seal Water

Ø Closed Discharge Valve & Stop CWP

Ø Closed CWP Seal Water

Sesaat pompa yang distart telah beroperasi, bersama itu pula atur pembukaan ”Outlet Valve”kondensor 25-30 % untuk mempertahankan tekanan Header 1,3 Kg/Cm2. Untukmenjalankan pompa CWP yang lain untuk kondensor yang sama, ikuti prosedur yang samakemudian buka ”Oulet Valve” kondensor 100 %.

6 komentar:

  1. wah pas sekali dengan apa yang saya butuhkan gan.....thanks infonya!
    tapi kalo saya boleh tau akibat pendinginan kondensor kurang maksimal itu apa saja karena penjelasannya kurang

    BalasHapus
  2. surutnya air laut, dan adanya kebocoran,, biasanya PLTU dibangun di pinggir pantai yg dimana airlaunt digunakan sebagai pendingin utamanya,.
    silahkan berkunjung ke pltujeranjang.blogspot.co.id

    BalasHapus
  3. Kebutuhan air untuk masukan ataupun keluaran CWP tetap konstan atau berubah-ubah ?

    BalasHapus
  4. Saya boleh liat kesimpulannya..?

    BalasHapus
  5. Chemical Cooling Tower
    Kami menjual chemical untuk cooling tower yang berguna untuk menghilangkan kerak dan lumut (anti scale & anti lumut) yang ada di cooling tower, biasanya cooling tower dipakai di building2 maupun Manufacturing untuk pendingin ruangan.
    Kami melayani pembelian untuk delivery area JABODETABEK .
    Tersedia paket jasa cleaning rutin cooling tower dan Free cek kondisi air.
    Informasi Marketing :
    TOMMY. (Call/Wa)
    081310849918

    Email : Tommy.transcal@gmail.com
    Syarat dan ketentuan berlaku

    BalasHapus